Menentukan kondisi tempat belajar. Dalam
hal ini sebelum proses belajar dimulai maka guru harus tahu terlebih dahulu
kondisi murid, tempat dan waktu, sudah bisa atau tidaknya belajar dimulai,
misalnya : murid belum siap,tempat belajar masih berantakan, waktu tidak
mendukung, maka tugas guru di sini harus bisa jeli mengantisipasi sehingga proses belajar dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
Dalam pemberian materi guru diharapkan
sekaligus membimbing murid untuk melafazkan bunyi huruf sesuai dengan tempat
keluar hurufnya.
Di dalam mempelajari tajwid praktis,
dalam hal ini guru tidak dibenarkan memakai istilah-istilah tajwid dan guru
cukup memakai bahasa yang sederhana yang mudah dipahami oleh murid, misalnya: Untuk
tanda panjang pada bacaan guru tidak dibenarkan mengggunakan nama-nama mad
cukup dengan bahasa dilamakan.
Untuk bacaan dengung, Al-Qalqalah serta
waqaf guru harus mencobakan terlebih dahulu di hadapan murid sampai murid itu
bisa mempraktekkan. Di sini guru tidak dibenarkan memakai istilah bacaan yang
berdengung contoh ikhfa, idgham dan sebagainya.
Dan diharapkan kepada guru lebih mengutamakan
praktek membaca dari pada memberikan istilah materi ilmu tajwid sebab untuk
memakai istilah tersebut nanti dapat dipelajari dalam materi tajwid pendalaman.
0 Komentar